Ungkap Pekerjaan Long Segment senilai 5,178 M yang Serampangan, Wartawan di Pangkalpinang diJebak dan Dikriminalisasi
foto ilustrasi pembungkaman wartawan |
ISSUE - PANGKALPINANG - Gerah akibat gencarnya pemberitaan terhadap kegiatan proyek Long Segment penangan jalan di Pasir Padi senilai 5,178 M oleh perusahaan penyedia jasa konstuksi yang terkesan serampangan dan asal jadi itu, membuat Kevin perwakilan PT Cakra yang membidangi bagian pengondisian dana terhadap para wartawan di Kota _Pangkalpinang, diduga sebagai otak pembuat skenario jebakan terhadap Sudarsono alias Panjul wartawan media online Gerbang Indo com di Pangkalpinang, Jumat (13/9/2024 )
Diduga kuat adanya reekayasa dan setting skenario jebakan terhadap anggota wartawan Gerbang Indo melalui salah satu orang stafnya yang bernama Tama yang dibantu oleh dua oknum dari institusi kejaksaan pada Kamis (12/9) telah direncanakan sebelumnya untuk membungkam gencarnya pemberitaan kegiatan proyek yang dikerjakan oleh CV Cintia Putri Pratama.
Atas hal itu salah satu wartawan yang terjebak dengan uang tunai Rp. 20 juta itu tidak berdaya saat pengusaha yang berkaitan langsung dengan proyek Long Segment jalan Pasir Padi melibatkan serta menggerakkan institusi kejaksaan untuk melakukan penangkapan dengan tuduhan pemerasan.
Hal ihwal dari pertemuan antara pihak media dengan perwakilan kontraktor proyek Long sSgmen jalan Pasir Padi untuk menyampaikan temuan dilapangan yang akan disertai dengan permintaan konfirmasi sehingga pemberitaan yang akan dimuat menjadi berimbang.
Pertemuan yang bertempat di Kedai Kopi Dalu2 Pangkalpinang itu diinisiasi oleh perwakilan dari Grup Cakra.itu sendiri kepada Pemilik media yang tmemuat pemberitaan Proyek Long Segment diantaranya adalah, Media aspirasipos.com Mayrest Kurniawan, Pemilik Media Cityzen Journalist Hendra Wijaya serta Sudarsono wartawan gerbangindo dalam rangka konfirmasi terkait pekerjaan proyek Long Segment jalan pasir padi yang dikerjakan oleh CV. Cintia Putri Pratama.
Dalam kesempatan itu, Kevin yang mengaku mendapat perintah dari pimpinan manageman Cakra untuk menemui wartawan . Diawal percakapanya Kepin langsung menanyakan angka yang akan diminta agar tidak melanjutkan tayangan pemberitaan. " kita to the point saja" berapa , tanya Kevin yang disaksikan oleh rekan media yang hadir.
Berkali kali Kevin menanyakan perihal angka, sehingga terkesan adanya upaya penyuapam terhadap wartawan namun hasilnya mentah, sebab wartawan yang hadir enggan meladeni pancingan Kevin yang mengaku tidak tahu perihal tekhnis proyek tersebut.
" Ku dak tau kalo ikak nanya masalah tekhnis,( saya tidak tau kalau kalian tanya masalah tekhnis, red ) ku datang kesini disuruh ketemu ikak hanya untuk bekawan, kira kira berapa minta e ( kira-kira kalian minta berapa angkanya,red) pancing kevin.
Pada saat itu, pemilik media cityzen Journalist menasehati kevin, dan meminta pertemuan diakhiri karena dianggap tidak ada gunanya,karena kevin mengakui dirinya tidak tau menau perihal tekhnis pekerjaan tersebut.
" Karena kamu tidak mengerti untuk apa kita bicara panjang lebar dan serius, kami minta ketemu dengan orang yang mengerti tekhnis pekerjaan proyek tersebut", pinta hendra.
Dua hari kemudian ditempat yang sama , terjadi lagi pertemuan antara awak media dengan pihak perusahaan yang mengaku sebagai ahli tekhnik dalam pekerjaan jalan long segment pasir padi yang bernama Rado dan dua rekannya.
" Nah, kalau ada yang bisa menjelaskan pastinya berita ini tidak akan berlarut"' cetus hendra menanggapi keberadaan Rado yang mengaku bagian tekhnit fisik. Sementara rekanya yang bernama Supand mengaku sebagai pengawas dari perusahaan yang stanby di lokasi dan menurut pengakuan rado, supan setiap harinya memberikan laporan perkembangan pekerjaan proyek long segment jalan pasir padi itu.
Hendra yang mewakili awak media saat itu berupaya menggali keterangan terkait pekerjaan yang menelan uang rakyat Rp. 5,178 Milyar itu berupa wawancara seputar spesifikasi tekhnis dan RAB yang ada.
" Kami ingin tahu pada tahap apa pelaksanaan proyek tersebut, sudahkah sesuai dengan RAB dan gambar yang ada?', tanya hendra yang ditimpali dengan rekan media lainnya.
" Kami sudah melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan RAB dan gambar , kami juga ketat dalam bekerja. dan pengawas lapangan supan selalu mengawasi di lokasi dan setiap hari memberikan laporan kepada saya progres pekerjaan long segment tersebut", kata Rado dalam penjelasanya untuk meyakinkan rekan media bahwa mereka bekerja sesuai spesifikasi dan RAB yang ada.
Usai mendengarkan penjelasan dari Rado dan Supan, rekan media memperlihatkan bagian pekerjaan talud yang tampak tidak sesuai dengan penjelasan mereka.
" ini foto dan video saat lobang galian talud belum ditimbun tanah oleh pekerja , dari sisi sebelah kanan menuju ke tanjung bunga pemasangan penyusunan batu talud yang berlubang dikarenakan pekerjaan tidak mengikuti spesifikasi tekhnis yang ada, apa tanggapan pak Rado??' tanya awak media.
Perubahan mimik wajah rado dan rekannya sedikit tampak bingung karena yang baru saja dijelaskannya tak searah dengan video danfoto yang diperlihatkan kepadanya. merekapun berjanji akan membongkar talud tersebut dan memperbaiki kekurangan dari pekerjaan tersebut.
" kami minta kerjasamanya kawan kawan media, kita berteman sajalah, sudah sama-sama kenal ini "' pinta rado saat itu
Dalam beberapa kesempatan Kevin yang memang sedari awal ditugaskan menanyakan angka memotong pembicaraan dan mengatakan" hasil pertemuan ini akan kami sampaikan ke manajemen, namun kira - kira berapa angkanya. karena pada saat itu awak media sudah mendapatkan kejelasan dari Rado yang mengaku sebagai ahli teknik proyyek tersebut dan berjanji akan membongkar dan memperbaiki kembali, percakapan dan pembahasan yang awalnya serius diakhiri dan dilanjutkan dengan candaan oleh Sudarsono karena Kevin terus mendesak agar awak media menyebutkan kisaran angka sebagai upaya untuk membungkam media agar tidak lagi memberitakan pekerjaan long segment jalan pasir padi yang amburadul itu.
Rabu sore, 11/09/2024 tim media datang kelokasi proyek tanpa memberitahukan kepada Rado maupun Kevin untuk menyaksikan langsung pekerja yang saat itu sedang mengerjakan pasangan batu untuk talud proyek yang bernilai RP. 5,178 Milyar itu, dilokasi tampak seorang laki-laki yang datang menghampiri dan menanyakan dari mana tanpa ia mengatakan siapa dirinya, dilokasi juga terlihat seorang laki-laki muda berbaju merah yang menggunakan mobil doble kabin yang kemudian menjauh saat didekati awak media untuk bertanya.
" kalian dari mana", tanya lelaki jangkung itu dan langsung dijawab Sudarsono " dari media Gerbangindo.com " jawab nya.
Pria yang diketahui pengawas itu ternyata bukan supan seperti yang dijelaskan Rado kepada awak media , pengumpulan informasi dilanjutkan dan didapat sepanjang bangunan talud tersebut hanya sedikit saja dinding talud yang memilki ketinggian 70 cm yang dilengkapai dengan pondasi kubus dibawahnya.
Dari sisi kanan menuju ke penginapan berbatasan dengan trotoar tidak sebaik dengan yang didepan trotoar, hanya sepanjang yang sejajar trotoar yang terlihat sangat kokoh dengan pondasi dan pipa peyerapan air pada dinding talud, selebihnya tidak terlihat sempurnak.
Pekerjaan yang terlihat tidak mengikuti spesifikasi tekhnis tim media mempertanyakan kembali kepada Rado dan Kevin, melalui aplikasi whatsapp miliknya.
Namun jawaban dan tanggapan perihal infromasi yang diberikan oleh Kevin berupa penyampaian bahwasanya besok pagi ada utusan yang bernama Tama akan menemui awak media sembari mengirimkan nomor selularnya.
“Besok ada utusan untuk bertemu, saya soalnya mau ke Palembang,” tulis Kevin melalui pesan WhatsAppnya
TIm media yang sejak awal berencana akan membuat pengaduan resmi ke kejaksaan pada hari senin nanti harus berbagi tugas terkait adanya kabar bahwa Sudarsono telah bertemu dengan Tama yang membawa uang tunai Rp. 20 juta disebuah warkop,.
ungkap sumber yang sempat memperhatikan kejadian itu di warkop jalan Sungai Selan.
Sementara itu pihak kontraktor bersama kasi intel Kejari Kota Pangkalpinang dan beberapa orang jaksa lainnya untuk menangkap sudarsono dengan tuduhan pemerasan.
Bintang, Kasi Intel Kejari Kota Pangkalpinang saat dikonfirmasi terkait penanggkapan terhadap wartawan gerbang indo pada Kamis (12/9) yang diduga hanyalah rekayasa jebakan terkait gencarnya pemberitaan proyek Lomg Segment senilai 5.17 M, sampai berita ini tayang, Kasi Intel Kajari itu belum memberikan jawaban resmi.(red)
Belum ada Komentar untuk "Ungkap Pekerjaan Long Segment senilai 5,178 M yang Serampangan, Wartawan di Pangkalpinang diJebak dan Dikriminalisasi"
Posting Komentar