Beraktivitasnya Kembali Kawasan Merapen, Diduga Didalangi Oknum Loreng Lawas?

Foto Dokumentasi lokasi Kawasan Hutan Lindung Merapen, Lubuk Besar, Bangka Tengah


!SSUE - Merapen, Lubuk Besar, Bangka Tengah, Beraktivitasnya kembali tambang timah ilegal yang difalisitasi alat berat exavator pc di, kawasan hutan lindung Merapin, Lubuk Besar, Bangka Tengah, Minggu (19/5/2024) menjadi pertanyaan besar bagi semua pihak. Pasalnya aktivitas di kawasan tersebut sudah pernah viral dalam pemberitaan media online pada beberapa waktu lalu. Akibat pemberitaan tersebut aktivitas tambang timal ilegal itu stop beraktivitas, namun dari hasil pengecekan dalam giat investigasi pada Sabtu, (18/5) kemaren, ditemukan tambang milik diduga haji ton dan di backup oleh oknum TNI itu kembali beroperasi. Diminta pihak yang bertangung jawab dalam permasalahan yang ada dalam kawasan hutan dalam hal ini pihak KPH Sungai Simbulan, menghentikan kegiatan itu sesegera mungkin.

Baca media ini pada isi narasi pemberitaan yang lalu,,!

Ditemukan aktivitas tambang ilegal  dan 3 (tiga) unit alat berat jenis Excavator yang beraktivitas di kawasan Hutan Lindung Merapen 6, Lubuk Besar, Bangka Tegah, Kamis ( 18/4/2024)

Aktivitas tersebut ditemukan saat jejaring media melakukan investigasi ke kawasan itu, berdasarkan  laporan warga setempat terkait adanya tambang liar dan 3 unit alat berat yang diduga beroperasi di kawasan larangan di Dusun Merapen 6, Lubuk Besar.

Sesampai di lokasi tambang terpantau 3 unit PC tersebut  sedang melakukan aktivitas di kolong yang  diduga milik  Haji Ton, warga Kecamatan Lubuk Besar yang beberapa bulan terakhir tepatnya pada bulan Januari 2024, tutup disebabkan  ramainya pemberitaan di media online.

Salah satu warga setempat, sebut saja Uda,  mengatakan bahwa kolong tersebut awalnya adalah milik H.Ton yang sempat digarap pada bulan Januari lalu, namun sekarang menurut informasi yang beredar H Ton sudah menjual lokasi dan kolong tersebut dengan harga yang cukup fantastis.

“ Kolong itu milik Haji Ton, bulan bulan kemaren sempat dikerja Pak, tapi tidak tahu kenapa tiba-tiba ramai diberitakan di media online, akhirnya mereka angkat dan ini baru jalan lagi,” kata Uda 

“Kalau menurut informasinya kolong itu dijual ke Boss besar dari Sungai Liat Pak,” tambahnya.

Hal senada juga datang dari warga setempat lainya yang menguatkan pernyataan Uda, warga itu mengatakan bahwa kolong tersebut milik H.Ton yang saat ini terkabar bahwa lokasi itu sudah dijual ke pelaku tambang asal Sungai Liat dengan harga diduga mencapai angka rupiah  yang lumayan besar 

“ Dulu memang punya Pak Haji, kalau sekarang sudah santer informasinya dijual, kalau dak dijual mana bisa orang itu kerja bang,” ucap warga yang tidak mau disebutkan namanya.

“  informasinya tinggi harganya , ya memang disitu kandungannya lumayan, cuman hutan lindung, ada plangnya disana pak kalau belum dicabut orang,” tambahnya

Kepala KPH sendiri sebagai penanggung jawab atas kawasan hutan lindung Merapen 6 mengatakan akan mengecek keberadaan aktivitas tambang tersebut, Kamis (18/4) malam.

" Terimakasih infonya, kita segera cek ke lapangan," tegas Mardiasyah

Sementara itu, media akan terus melakukan upaya - upaya konfirmasi, baik kepada pelaku tambang maupun  Haji Ton warga Lubuk Besar yang diduga  telah melakukan transaksi jual beli lahan kawasan, guna meminta penjelasan  terkait informasi tersebut, namun sampai berita ini ditayang kedua masih belum bisa dihubungi.

Selanjutnya jejaring media ini akan melakukan upaya-upaya konfirmasi ke pihak Polres, Polda Babel dan Tim Tabur Kejagung RI terkait dugaan jual beli lahan kawasan, yang diperuntukan kegiatan penambangan ilegal di Kawasan Merapen 6, Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah agar segera menindak lanjuti informasi tersebut (tim)



Belum ada Komentar untuk "Beraktivitasnya Kembali Kawasan Merapen, Diduga Didalangi Oknum Loreng Lawas?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel